PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 2
A. HUKUM ......................................................................................... 2
B. AL-QUR’AN ................................................................................... 4
C. SUNNAH ........................................................................................ 5
D. IJMA’ .............................................................................................. 6
E. QIYAS ............................................................................................ 7
BAB III PENUTUP ................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................
Sumber-sumber Hukum Islam
A. Al Qur’an
1. Definisi Al Qur’an Dan Akar kata al Qur’an
Allah Swt. memilih beberapa nama bagi wahyu-Nya, yang berbeda sekali dari bahasa
yang biasa digunakan masyarakat arab untuk penamaan sesuatu. Nama-nama itu
mengandung makna yang berbias dan memiliki akar kata 1. Diantara beberapa nama
itu yang paling terkenal ialah al Kitab dan al Qur’an.
Wahyu dinamakan al Kitab yang menunjukkan pengertian bahwa wahyu itu
dirangkum dalam bentuk tulisan yang merupakan kumpulan huruf-huruf dan
menggambarkan ucapan (lafadz) adapun penamaan wahyu itu dengan al Qur’an
memberikan pengertian bahwa wahyu itu tersimpan didalam dada manusia mengingat
nama al Qur’an sendiri berasal dari kata qira’ah (bacaan) dan didalam qira’ah
terkandung makna : agar selalu diingat,. Wahyu yang diturunkan dalam bahasa Arab
yang jelas itu telah ditulis dengan sangat hati-hati agar terpelihara secara ketat, serta
untuk mencegah kemungkinan terjadinya manipulasi oleh orang-orang yang hendak
menyalah artikan atau usaha mereka yang hendak mengubahnya. Tidak seperti kitabkitab
suci lain dimana wahyu hanya terhimpun dalam bentuk tulisan saja atau hanya
dalam hafalan saja, tetapi penulisan wahyu yang satu ini didasarkan pada isnad yang
mutawatir (sumber-sumber yang tidak diragukan kebenarannya) dan isnad yang
mutawatir itu mencatatnya dengan jujur dan cermat.2
Download makalah selengkapnya disini
0 komentar:
Posting Komentar